Jogja: Romantisme Indonesia

Jogja: romantisme Indonesia Waktu kecil begitu mendengar kata “jogja” maka yang terlintas adalah kota pelajar, budaya jawa, gudeg pokoknya yang berbau2 kebudayaan jawa gitu Tahun 1989 secara tidak sengaja saya menginjakan kaki dikota ini untuk cari ilmu geto… Namun setelah kota ini makin ramai dan dituntut oleh jamannya untuk berubah, ada nilai-nilai yang bergeser dari inti sari kota ini. Jogja sekarang semakin ramai, makin sesak, tambah macet dan lagi sebutan2 untuk Jogja jaman dulu sudah mulai hilang seperti kota pelajar, kota budaya. Walaupun masih bisa dirasakan tapi sebutan2 itu sudah tidak lagi terdengar apalagi sejak bergulir tagline Jogja: Never Ending Asia. Menurut saya secara pribadi sebagai orang yang tinggal di Jogja rasanya tagline itu terlalu luas, saya lebih suka kalo taglinenya di ganti Jogja: Never Ending Indonesia. Atau Taglinenya dibawa ke tempat yang lebih tepat; Indonesia: Never Ending Asia kayaknya lebih pas gitu… Disini saya pengen numpahin pendap...